6 Penyebab Pesawat Delay

6 Penyebab Pesawat Delay

6 Penyebab Pesawat Delay

Keterlambatan penerbangan atau yang lebih dikenal dengan istilah delay pesawat, menjadi momok bagi para pelaku perjalanan udara. Bayangkan, setelah merencanakan perjalanan dengan matang, tiba di bandara tepat waktu, tiba-tiba pengumuman mengejutkan muncul: penerbangan Anda ditunda. Kekecewaan, frustrasi, dan perubahan rencana tak terhindarkan. Padahal, efisiensi waktu menjadi salah satu alasan utama orang memilih pesawat sebagai moda transportasi. Lantas, apa saja sebenarnya faktor-faktor yang menyebabkan pesawat delay? Mari kita telusuri lebih dalam.

1. Cuaca Buruk: Alam Tak Bisa Ditebak

Cuaca buruk merupakan penyebab utama yang paling sering menjadi kambing hitam dalam kasus delay pesawat. Kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, kabut tebal, petir, hingga badai, dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Pilot harus memiliki visibilitas yang cukup saat lepas landas dan mendarat. Angin kencang dapat mempengaruhi stabilitas pesawat, sementara petir dapat merusak sistem elektronik. Dalam situasi seperti ini, maskapai penerbangan tidak punya pilihan selain menunda penerbangan demi keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat.

Keputusan untuk menunda penerbangan akibat cuaca buruk bukanlah keputusan yang sembarangan. Maskapai penerbangan memiliki standar operasional yang ketat terkait dengan batasan cuaca yang aman untuk penerbangan. Pilot dan petugas penerbangan akan memantau kondisi cuaca secara seksama dan berkoordinasi dengan pihak meteorologi untuk mendapatkan informasi terkini. Penerbangan baru akan diizinkan setelah kondisi cuaca membaik dan dinyatakan aman untuk dilakukan.

Namun, perlu diingat bahwa dampak cuaca buruk tidak hanya dirasakan pada saat cuaca buruk itu terjadi. Misalnya, badai yang melanda suatu bandara dapat menyebabkan penundaan berantai pada penerbangan yang seharusnya berangkat dari bandara tersebut, bahkan setelah badai mereda. Hal ini disebabkan karena pesawat yang seharusnya digunakan untuk penerbangan berikutnya terjebak di bandara yang terkena badai. Selain itu, kru penerbangan juga mungkin mengalami keterlambatan karena terpengaruh oleh cuaca buruk.

2. Kerusakan atau Gangguan Teknis: Keselamatan Nomor Satu

Pesawat terbang adalah mesin yang kompleks dengan ribuan komponen yang bekerja secara bersamaan. Sebelum setiap penerbangan, pesawat harus menjalani pemeriksaan teknis yang ketat untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan baik. Jika ditemukan adanya kerusakan atau gangguan teknis, perbaikan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pesawat diizinkan terbang.

Kerusakan teknis dapat bervariasi, mulai dari masalah kecil seperti lampu yang tidak berfungsi hingga masalah yang lebih serius seperti kerusakan pada mesin atau sistem navigasi. Dalam beberapa kasus, perbaikan dapat dilakukan dengan cepat, namun dalam kasus lain, perbaikan mungkin memerlukan waktu yang lebih lama, terutama jika suku cadang yang dibutuhkan tidak tersedia di bandara.

Maskapai penerbangan tidak akan pernah mengorbankan keselamatan demi mengejar ketepatan waktu. Jika ada keraguan tentang kondisi teknis pesawat, penerbangan akan ditunda hingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Keselamatan penumpang dan awak pesawat adalah prioritas utama.

3. Lalu Lintas Udara yang Padat: Antrean di Langit

Seperti halnya jalan raya, lalu lintas udara juga bisa mengalami kemacetan. Bandara-bandara besar, terutama yang melayani penerbangan internasional atau berada di kota-kota padat penduduk, seringkali mengalami kepadatan lalu lintas udara yang tinggi. Pada jam-jam sibuk atau musim liburan, antrean pesawat yang ingin lepas landas dan mendarat bisa sangat panjang.

Kepadatan lalu lintas udara dapat menyebabkan delay karena setiap pesawat harus menunggu giliran untuk lepas landas atau mendarat. Petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) bertugas untuk mengatur pergerakan pesawat di udara dan di darat untuk memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan. ATC akan memberikan instruksi kepada pilot tentang kapan mereka dapat lepas landas, rute penerbangan yang harus diikuti, dan kapan mereka dapat mendarat.

Jika lalu lintas udara terlalu padat, ATC mungkin akan memberlakukan pembatasan pada jumlah pesawat yang diizinkan lepas landas atau mendarat dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat menyebabkan delay pada penerbangan yang seharusnya berangkat atau tiba tepat waktu.

4. Kendala Operasional Maskapai: Rantai yang Terputus

Kendala operasional maskapai dapat menjadi penyebab delay yang seringkali kurang disadari oleh penumpang. Beberapa contoh kendala operasional maskapai antara lain:

  • Keterlambatan Pesawat dari Penerbangan Sebelumnya: Jika pesawat yang seharusnya digunakan untuk penerbangan Anda mengalami keterlambatan dari penerbangan sebelumnya, otomatis jadwal keberangkatan Anda juga akan tertunda. Hal ini sering disebut sebagai knock-on effect.
  • Kekurangan Kru Penerbangan: Maskapai penerbangan harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup kru penerbangan (pilot dan pramugari) untuk mengoperasikan semua penerbangan mereka. Jika ada kekurangan kru penerbangan, misalnya karena sakit atau alasan lainnya, penerbangan dapat ditunda atau bahkan dibatalkan.
  • Ketidakseimbangan Jadwal Kru: Kru penerbangan memiliki batasan jam kerja yang harus dipatuhi untuk memastikan mereka tidak kelelahan. Jika jadwal kru penerbangan tidak seimbang, misalnya karena mereka harus terbang terlalu sering atau terlalu lama, penerbangan dapat ditunda.
  • Masalah Logistik: Maskapai penerbangan harus memastikan bahwa semua kebutuhan logistik untuk penerbangan terpenuhi, seperti bahan bakar, makanan, dan minuman. Jika ada masalah dengan logistik, penerbangan dapat ditunda.

5. Permasalahan yang Ditimbulkan Penumpang: Faktor Manusia

Meskipun terdengar sepele, perilaku penumpang juga dapat menjadi penyebab delay pesawat. Beberapa contoh permasalahan yang ditimbulkan penumpang antara lain:

  • Penumpang Terlambat: Penumpang yang terlambat datang ke ruang tunggu keberangkatan dapat menyebabkan delay karena pesawat harus menunggu mereka.
  • Proses Naik Pesawat yang Lama: Jika proses naik pesawat (boarding) berlangsung terlalu lama, misalnya karena banyak penumpang yang membawa barang bawaan berlebihan atau kesulitan menemukan tempat duduk, penerbangan dapat tertunda.
  • Kendala Pemeriksaan Dokumen dan Bagasi: Jika ada masalah dengan dokumen perjalanan penumpang atau bagasi mereka, seperti paspor yang tidak valid atau barang bawaan yang mencurigakan, penerbangan dapat ditunda hingga masalah tersebut diselesaikan.
  • Perilaku Tidak Tertib: Penumpang yang berperilaku tidak tertib, misalnya membuat keributan atau mengganggu penumpang lain, dapat menyebabkan delay karena petugas keamanan harus turun tangan untuk menertibkan mereka.

6. Gangguan Eksternal: Kejadian Tak Terduga

Selain faktor-faktor internal, gangguan eksternal juga dapat menyebabkan delay pesawat. Beberapa contoh gangguan eksternal antara lain:

  • Aksi Demonstrasi: Aksi demonstrasi di sekitar bandara dapat mengganggu akses ke bandara dan menyebabkan delay pada penerbangan.
  • Insiden Keamanan: Insiden keamanan di area bandara, seperti ancaman bom atau penemuan barang mencurigakan, dapat menyebabkan bandara ditutup sementara dan menyebabkan delay pada penerbangan.
  • Pembatasan Lalu Lintas Udara: Otoritas penerbangan sipil dapat memberlakukan pembatasan lalu lintas udara karena alasan tertentu, seperti latihan militer atau kunjungan kenegaraan. Pembatasan ini dapat menyebabkan delay pada penerbangan.
  • Bencana Alam: Bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami dapat merusak infrastruktur bandara dan menyebabkan delay atau pembatalan penerbangan.

Kesimpulan: Kompleksitas di Balik Keterlambatan

Keterlambatan penerbangan adalah masalah yang kompleks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Memahami penyebab-penyebab delay dapat membantu kita untuk lebih bijak dalam merencanakan perjalanan udara dan lebih sabar dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan ini. Meskipun delay pesawat dapat mengganggu rencana perjalanan, penting untuk diingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Maskapai penerbangan akan selalu berusaha untuk meminimalkan dampak delay pada penumpang, namun terkadang keterlambatan tidak dapat dihindari. Dengan bersikap tenang dan memahami situasi, kita dapat melewati delay pesawat dengan lebih baik. Selain itu, selalu disarankan untuk memiliki asuransi perjalanan yang mencakup perlindungan terhadap keterlambatan penerbangan, sehingga Anda dapat memperoleh kompensasi atas kerugian yang mungkin timbul akibat delay.

6 Penyebab Pesawat Delay

More From Author

Cara Daftar MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi

Bos KCI Cerita soal Lemparan Batu ke Kereta Pernah Buat Mata Masinis Pecah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *