Serapan Avtur untuk Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo Capai 3.700 Kiloliter

Serapan Avtur untuk Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo Capai 3.700 Kiloliter

Serapan Avtur untuk Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo Capai 3.700 Kiloliter

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat peningkatan signifikan dalam serapan bahan bakar avtur selama periode pemulangan jemaah haji Embarkasi Solo dari Tanah Suci ke Bandara Adi Soemarmo. Hingga akhir Juni 2025, konsumsi avtur untuk penerbangan repatriasi ini mencapai angka 3.700 kiloliter, menunjukkan tingginya aktivitas penerbangan yang mendukung kelancaran proses pemulangan. Angka ini semakin mengukuhkan peran strategis Embarkasi Solo sebagai salah satu pusat embarkasi haji utama di Indonesia.

Secara kumulatif, jika digabungkan dengan konsumsi avtur selama fase keberangkatan jemaah haji menuju Mekah, total avtur yang telah disalurkan Pertamina untuk mendukung operasional haji tahun ini mencapai 5.200 kiloliter. Data ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang memadai untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, mengonfirmasi secara langsung data tersebut kepada awak media di Kota Solo pada hari Senin, 30 Juni 2025. Pernyataan ini memberikan validasi resmi terhadap angka-angka yang beredar dan menegaskan akurasi informasi yang disampaikan kepada publik.

"Kami sampaikan realisasinya, konsumsi Avtur untuk pemulangan jemaah haji saat ini sudah di angka 3.700 kiloliter. Jika digabung dengan keberangkatan, total sudah 5.200 kiloliter yang kami salurkan untuk jemaah haji," ungkap Taufiq dengan rinci. Penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kontribusi Pertamina dalam mendukung operasional haji secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Taufiq memperkirakan bahwa total penyaluran avtur akan terus meningkat hingga mencapai 7.520 kiloliter pada tanggal 12 Juli 2025, yang merupakan batas akhir operasional haji. Proyeksi ini didasarkan pada jadwal penerbangan yang telah ditetapkan dan volume kebutuhan avtur untuk setiap penerbangan.

Menariknya, Taufiq juga menyoroti adanya penurunan jumlah kelompok terbang (kloter) jemaah haji yang kembali melalui Embarkasi Solo dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini diperkirakan mencapai sekitar 6 persen. Faktor utama yang melatarbelakangi penurunan ini adalah adanya pembatasan kuota jemaah haji nasional yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai respons terhadap pengetatan jumlah jemaah haji yang diizinkan masuk ke Arab Saudi.

"Hal itu dikarenakan memang ada pembatasan kuota jemaah haji nasional yang ditetapkan oleh pemerintah lantaran imbas pengetatan jumlah jemaah haji yang masuk di Arab Saudi. Tentunya itu juga berpengaruh terhadap penurunan penggunaan Avtur," jelas Taufiq. Penjelasan ini memberikan konteks yang lebih luas mengenai dinamika operasional haji dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhinya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, memberikan informasi terkini mengenai perkembangan proses pemulangan jemaah haji. Hingga hari ke-18 operasional haji masa pemulangan, Embarkasi Solo telah menerima kedatangan 59 kloter, dengan total 21.294 jemaah haji yang telah kembali ke Tanah Air.

"Pada hari ke-18 operasional haji masa pemulangan ini, jumlah jemaah haji Embarkasi Solo yang sudah kembali ke Tanah Air sebanyak 59 kloter, dengan jumlah 21.294 jemaah," kata Gentur. Data ini menunjukkan progres signifikan dalam proses pemulangan dan mengindikasikan bahwa operasional haji berjalan sesuai rencana.

Namun, Gentur juga menyampaikan informasi yang kurang menggembirakan, yaitu adanya jemaah haji yang wafat di Tanah Suci. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 49 jemaah haji Embarkasi Solo yang meninggal dunia. Selain itu, terdapat 83 jemaah haji yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi.

"Menurut data, jemaah haji wafat tercatat sebanyak 49 jemaah, jemaah haji sakit di Tanah Suci 83 jemaah," ungkap Gentur. Informasi ini mengingatkan kita akan tantangan kesehatan yang dihadapi oleh jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Lebih lanjut, Gentur menjelaskan bahwa terdapat 12 jemaah haji yang tertinggal dari jadwal kepulangan kloter mereka karena harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Arab Saudi. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan jemaah haji menjadi prioritas utama dan penanganan medis yang optimal diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

"Sampai dengan kloter 59 ada 12 jemaah yang tertinggal dari jadwal kepulangan kloternya karena menjalani perawatan di RS Arab Saudi," jelas Gentur. Penjelasan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai situasi yang dihadapi oleh jemaah haji selama menjalankan ibadah.

Sebagai penutup, Gentur menyampaikan bahwa terdapat 3 jemaah haji yang saat ini sedang dirawat di RSUP Surakarta karena kondisi kesehatan mereka membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa PPIH Embarkasi Solo berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi jemaah haji, baik selama di Tanah Suci maupun setelah kembali ke Tanah Air.

"Untuk jemaah haji sakit di Embarkasi ada 3 jemaah dirawat di RSUP Surakarta," pungkas Gentur. Pernyataan ini menegaskan komitmen PPIH Embarkasi Solo dalam menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji.

Secara keseluruhan, data serapan avtur dan informasi mengenai operasional haji Embarkasi Solo memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kompleksitas dan tantangan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ketersediaan energi yang memadai, koordinasi yang efektif, dan pelayanan kesehatan yang optimal menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan operasional haji. Pertamina Patra Niaga, PPIH Embarkasi Solo, dan seluruh pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pengalaman ibadah haji yang terbaik bagi seluruh jemaah.

Angka serapan avtur yang mencapai 3.700 kiloliter untuk pemulangan jemaah haji merupakan indikator penting yang mencerminkan aktivitas penerbangan yang tinggi dan peran strategis Embarkasi Solo dalam mendukung operasional haji nasional. Dengan terus melakukan evaluasi dan perbaikan, diharapkan penyelenggaraan ibadah haji di masa mendatang akan semakin baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Selain itu, penting untuk dicatat bahwa keberhasilan operasional haji tidak hanya bergantung pada aspek logistik dan teknis, tetapi juga pada aspek kemanusiaan. Perhatian dan kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan jemaah haji harus menjadi prioritas utama. Upaya-upaya preventif, seperti pemeriksaan kesehatan yang komprehensif sebelum keberangkatan, penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai di Tanah Suci, dan penanganan medis yang cepat dan tepat, sangat penting untuk meminimalkan risiko kesehatan yang dihadapi oleh jemaah haji.

Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antara seluruh pihak terkait, diharapkan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dapat terus ditingkatkan kualitasnya dan memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi seluruh jemaah haji. Ibadah haji bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang transformative. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seluruh jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tenang, tanpa terbebani oleh masalah-masalah teknis atau kesehatan.

Pemerintah, Pertamina, PPIH, dan seluruh pihak terkait memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan komitmen dan kerja keras, diharapkan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia akan terus menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.

Serapan Avtur untuk Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Solo Capai 3.700 Kiloliter

More From Author

Sri Mulyani: Sisa Saldo APBN 2024 Capai Rp 457,5 Triliun

COO Danantara: Garuda Indonesia Memasuki Era Transformasi Menyeluruh dengan Visi Ambisius

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *