Visi dan Misi Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia

Visi dan Misi Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia

Visi dan Misi Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia

Dua calon deputi gubernur Bank Indonesia (BI), Ricky Perdana Gozali dan Dicky Kartikoyono, telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 1 Juli 2025. Kedua kandidat ini merupakan figur internal yang telah lama berkiprah di bank sentral, membawa pengalaman dan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan. Proses uji kelayakan ini merupakan tahapan krusial dalam menentukan kepemimpinan BI ke depan, mengingat peran strategis bank sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Uji kelayakan dan kepatutan dilakukan secara individual, di mana masing-masing calon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan strategi mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, menekankan pentingnya proses ini sebagai sarana untuk menggali kompetensi dan komitmen para calon dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai deputi gubernur BI. Setiap calon diberikan waktu 30 menit, yang terbagi menjadi 10 menit untuk presentasi makalah dan 20 menit untuk sesi tanya jawab dengan anggota Komisi XI DPR. Urutan presentasi ditentukan berdasarkan nomor urut, dengan Ricky Perdana Gozali mendapatkan giliran pertama, diikuti oleh Dicky Kartikoyono.

Visi dan Misi Ricky Perdana Gozali: Sinergi untuk Ekonomi Berdaya Tahan

Ricky Perdana Gozali mengusung visi "Tercapainya Ekonomi Nasional yang Berdaya Tahan, Tumbuh Kuat, Inklusif, dan Berkelanjutan melalui Sinergi dalam Perumusan dan Implementasi Kebijakan Terintegrasi Menuju Indonesia Maju." Visi ini menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antar berbagai pihak dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi yang terintegrasi. Ricky meyakini bahwa dengan pendekatan sinergis, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya kuat, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.

Untuk merealisasikan visinya, Ricky menetapkan tiga misi utama:

  1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional: Misi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal dan internal. Hal ini dapat dicapai melalui diversifikasi ekonomi, peningkatan daya saing industri, dan pengelolaan risiko yang efektif.
  2. Membangun Kemitraan Guna Mendorong Pertumbuhan yang Optimal: Misi ini menekankan pentingnya kerja sama antara BI dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal. Kemitraan yang kuat akan memungkinkan BI untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan riil perekonomian.
  3. Memastikan Keberlanjutan Melalui Keseimbangan dan Peningkatan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi: Misi ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Ricky meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi harus seimbang dan berkualitas, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ricky menekankan bahwa Bank Indonesia memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama melalui peran dan fungsi Kantor Perwakilan (KP) Bank Indonesia di berbagai daerah. KP BI memiliki peran strategis dalam mengumpulkan informasi, menganalisis kondisi ekonomi lokal, dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pelaku ekonomi di tingkat lokal.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, Ricky menawarkan konsep "Bersimfoni" sebagai pendekatan strategis. Konsep ini dirancang untuk merespons dinamika lingkungan strategis yang penuh ketidakpastian. Melalui konsep ini, Bank Indonesia mendorong terwujudnya tiga kondisi ekonomi utama, yaitu ekonomi yang berdaya tahan, tumbuh secara inklusif, dan berkelanjutan. Ketiga kondisi tersebut akan diwujudkan melalui penguatan lima peran strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia di berbagai wilayah, yaitu:

  • Pengumpulan dan Analisis Informasi: KP BI berperan dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi ekonomi dan keuangan di wilayah masing-masing, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
  • Koordinasi dengan Pemerintah Daerah: KP BI menjalin koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan program-program pembangunan ekonomi daerah.
  • Pengembangan UMKM: KP BI memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, serta memfasilitasi akses UMKM terhadap pembiayaan.
  • Edukasi Keuangan: KP BI menyelenggarakan program edukasi keuangan bagi masyarakat, dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan.
  • Pengawasan Sistem Pembayaran: KP BI melakukan pengawasan terhadap sistem pembayaran di wilayah masing-masing, untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi pembayaran.

Visi dan Misi Dicky Kartikoyono: Transformasi Digital untuk Indonesia Maju

Dicky Kartikoyono mengusung visi "Meretas Gelombang Menuju Indonesia Maju dengan Transformasi Digital." Visi ini menekankan pentingnya transformasi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia. Dicky meyakini bahwa dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan mencapai kemajuan yang signifikan.

Dicky mengibaratkan perekonomian Indonesia sebagai bahtera besar yang harus dikawal di tengah banyaknya gelombang ketidakpastian global. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya mencari "angin yang paling tepat" agar bahtera Indonesia dapat terus melaju ke arah yang benar, terutama melalui bidang transformasi digital dan sistem pembayaran.

Untuk mewujudkan visinya, Dicky menawarkan tiga misi:

  1. Membangun Fondasi Ekonomi yang Berdaya Tahan dan Efisien: Misi ini bertujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia agar lebih tahan terhadap guncangan eksternal dan internal. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi produksi, investasi dalam infrastruktur, dan reformasi regulasi.
  2. Membangun Ekonomi Keuangan Digital yang Sehat dan Tepercaya: Misi ini menekankan pentingnya membangun ekosistem ekonomi keuangan digital yang sehat dan tepercaya. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan infrastruktur digital yang handal, peningkatan keamanan siber, dan perlindungan konsumen.
  3. Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Inovatif, dan Berdaulat: Misi ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dicky meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi harus didorong oleh inovasi dan berdaulat, sehingga Indonesia dapat mandiri dalam menentukan arah pembangunan ekonominya.

Dicky menyoroti pentingnya akses keuangan yang merata kepada UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Ia meyakini bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu diberikan dukungan yang memadai agar dapat berkembang dan berdaya saing.

Dicky juga menyinggung perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di posisi terendah dalam beberapa dekade terakhir. Ia mengatakan bahwa kolaborasi di antara kementerian, lembaga, hingga DPR menjadi kata kunci untuk meretas gelombang tantangan tersebut. Ia menyoroti peringkat daya saing dan produktivitas Indonesia yang merosot, dan menekankan pentingnya reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

Analisis dan Implikasi

Visi dan misi yang dipaparkan oleh kedua calon deputi gubernur BI menunjukkan kesadaran yang mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia. Ricky Perdana Gozali menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi, sementara Dicky Kartikoyono menekankan pentingnya transformasi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing.

Kedua calon juga memiliki pemahaman yang kuat tentang peran strategis Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Mereka menyadari pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi, dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, mereka juga menyadari pentingnya mendukung pengembangan UMKM, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendorong inovasi.

Keputusan akhir mengenai siapa yang akan terpilih sebagai deputi gubernur Bank Indonesia akan didasarkan pada berbagai faktor, termasuk visi, misi, pengalaman, kompetensi, dan komitmen para calon. Diharapkan bahwa siapapun yang terpilih, dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Pemilihan deputi gubernur BI ini sangat penting karena akan mempengaruhi arah kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan Indonesia di masa depan. Dengan terpilihnya figur yang tepat, diharapkan Bank Indonesia dapat terus menjalankan perannya sebagai bank sentral yang kredibel dan independen, serta mampu menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Visi dan Misi Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia

More From Author

Mentan Pamer Produksi Beras RI Cetak Rekor, Jadi Paling Produktif di ASEAN: Tonggak Sejarah Ketahanan Pangan Nasional

Sri Mulyani: Kewajiban Negara pada 2024 Capai Rp 10.269 Triliun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *