
Direktur Utama Jasa Marga Terpilih Jadi Ketua Umum ATI
Rivan Achmad Purwantono, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, resmi memegang tampuk kepemimpinan Asosiasi Pengusaha Jalan Tol Indonesia (ATI) untuk periode 2025-2028. Penunjukan ini merupakan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur, pada tanggal 30 Juni 2025. Kemenangan Rivan dalam pemilihan ini menandai babak baru bagi ATI, dengan harapan akan adanya inovasi dan peningkatan signifikan dalam industri jalan tol di Indonesia.
Terpilihnya Rivan Achmad Purwantono sebagai Ketua Umum ATI bukan tanpa alasan. Sosoknya yang dikenal memiliki visi strategis dan kemampuan manajerial yang mumpuni, diyakini mampu membawa ATI menuju arah yang lebih baik. Pengalamannya memimpin Jasa Marga, perusahaan pengelola jalan tol terbesar di Indonesia, menjadi modal berharga dalam mengemban amanah baru ini. Rivan berhasil mengungguli dua kandidat kuat lainnya, yang berasal dari Nusantara Infrastructure dan Hutama Karya, dengan perolehan 39 suara. Kemenangan ini menjadi bukti kepercayaan anggota ATI terhadap kapabilitas dan visi yang diusungnya.
Dalam keterangan resminya, Rivan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menyatakan kesiapannya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Umum ATI. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas koridor jalan tol untuk memperkuat ekosistem digital jalan tol di Indonesia, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat komitmen keberlanjutan. Pernyataan ini mencerminkan visi Rivan yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi dan praktik berkelanjutan dalam pengembangan jalan tol di Indonesia.
Lebih lanjut, Rivan menekankan bahwa kolaborasi strategis antar-operator jalan tol nasional merupakan kunci untuk meningkatkan kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi biaya operasional. Ia optimis bahwa ATI akan menjadi katalisator inovasi jalan tol di Indonesia, mendorong terciptanya solusi-solusi baru yang dapat meningkatkan kualitas layanan dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna jalan tol. Optimisme ini didasari oleh potensi besar yang dimiliki oleh industri jalan tol di Indonesia, yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan infrastruktur yang semakin meningkat.
Selain menetapkan Ketua Umum, RAT ATI juga menghasilkan perombakan struktur pengurus dan dewan pengawas. Langkah ini diambil untuk memastikan tata kelola organisasi yang akuntabel dan transparan. Struktur pengurus yang baru diharapkan dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah susunan lengkap Pengurus ATI periode 2025-2028:
- Ketua Umum: Rivan Achmad Purwantono
- Sekretaris Jenderal merangkap Direktur Eksekutif: Kris Ade Sudiyono
- Bendahara: M. Ramdani Basri
- Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Investasi dan Hubungan Kelembagaan: Suarmin Tioniwar
- Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Pembangunan dan Rekayasa Industri: Koentjoro
- Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Operasi, Manajemen Lalu Lintas, dan Pengembangan Teknologi: Fitri Wiyanti
- Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Manajemen Aset, Pemeliharaan, dan Keberlanjutan Lingkungan: Rinaldi
- Anggota Pengurus Bidang Kebijakan Sumber Daya, Komunikasi Publik dan Sosial: Banu Setianto
Susunan pengurus ini terdiri dari para profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian di berbagai bidang terkait industri jalan tol. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kebijakan dan strategi ATI.
Sementara itu, susunan Dewan Pengawas ATI 2025-2028 adalah sebagai berikut:
- Ketua Dewan Pengawas: Adhi Resza
- Pengawas 2: Yenny Shintawati
- Pengawas 3: Endang P. Sundari
- Pengawas 4: Yaya Ruhiya
- Pengawas 5: Lasino
- Pengawas 6: Isnaputra Iskandar
Dewan Pengawas memiliki peran penting dalam mengawasi kinerja pengurus dan memastikan bahwa organisasi berjalan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Kehadiran dewan pengawas yang independen dan kompeten akan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas ATI.
Terpilihnya Rivan Achmad Purwantono sebagai Ketua Umum ATI disambut baik oleh berbagai pihak. Para pelaku industri jalan tol, pemerintah, dan masyarakat berharap bahwa di bawah kepemimpinannya, ATI dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Beberapa harapan yang muncul antara lain:
- Peningkatan Kualitas Layanan Jalan Tol: Diharapkan ATI dapat mendorong anggotanya untuk terus meningkatkan kualitas layanan jalan tol, termasuk kenyamanan, keamanan, dan kecepatan. Hal ini dapat dilakukan melalui investasi dalam teknologi, pelatihan sumber daya manusia, dan peningkatan standar operasional.
- Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol yang Berkelanjutan: ATI diharapkan dapat mendorong pengembangan infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan praktik-praktik ramah lingkungan, melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan, dan memastikan bahwa proyek jalan tol memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
- Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Operasional: ATI diharapkan dapat mendorong anggotanya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional jalan tol. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan teknologi informasi, optimasi proses bisnis, dan pengurangan biaya operasional.
- Peningkatan Investasi di Sektor Jalan Tol: ATI diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi di sektor jalan tol, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat dilakukan melalui promosi potensi investasi di sektor jalan tol, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan memfasilitasi kerjasama antara investor dan pengelola jalan tol.
- Peningkatan Peran Serta Masyarakat: ATI diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan jalan tol. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi, konsultasi publik, dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk mencapai harapan-harapan tersebut, ATI perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:
- Memperkuat Koordinasi dan Komunikasi Antar Anggota: ATI perlu memperkuat koordinasi dan komunikasi antar anggota untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan strategi organisasi.
- Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia: ATI perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor jalan tol melalui pelatihan, pendidikan, dan pengembangan karir.
- Mendorong Inovasi dan Teknologi: ATI perlu mendorong inovasi dan teknologi di sektor jalan tol melalui riset, pengembangan, dan penerapan teknologi baru.
- Memperkuat Kemitraan dengan Pemerintah dan Pihak Terkait: ATI perlu memperkuat kemitraan dengan pemerintah dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan jalan tol.
- Meningkatkan Citra dan Reputasi ATI: ATI perlu meningkatkan citra dan reputasinya sebagai organisasi yang profesional, kredibel, dan bertanggung jawab.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, ATI diharapkan dapat menjadi organisasi yang kuat dan efektif dalam memajukan industri jalan tol di Indonesia. Kepemimpinan Rivan Achmad Purwantono diharapkan dapat membawa ATI menuju era baru yang lebih baik, dengan inovasi dan peningkatan signifikan dalam semua aspek. Industri jalan tol memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, keberhasilan ATI dalam menjalankan perannya akan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional secara keseluruhan.
Selain itu, perlu diingat bahwa tantangan yang dihadapi oleh industri jalan tol di Indonesia juga semakin kompleks. Beberapa tantangan utama antara lain:
- Pembebasan Lahan: Pembebasan lahan masih menjadi masalah klasik yang sering menghambat pembangunan jalan tol. Proses pembebasan lahan yang lambat dan mahal dapat menunda penyelesaian proyek dan meningkatkan biaya investasi.
- Pendanaan: Pendanaan merupakan faktor penting dalam pembangunan jalan tol. Keterbatasan anggaran pemerintah dan kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dapat menghambat pembangunan jalan tol.
- Regulasi: Regulasi yang kompleks dan berubah-ubah dapat menghambat investasi di sektor jalan tol. Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang jelas, stabil, dan transparan untuk menarik investor.
- Persaingan: Persaingan antar pengelola jalan tol semakin ketat. Pengelola jalan tol perlu meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan untuk memenangkan persaingan.
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi infrastruktur jalan tol. Pengelola jalan tol perlu mengambil langkah-langkah adaptasi untuk mengurangi risiko kerusakan akibat bencana alam.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, ATI perlu bekerja sama dengan pemerintah, investor, dan pihak terkait lainnya. ATI perlu menjadi jembatan antara pemerintah dan pengelola jalan tol, menyampaikan aspirasi dan kebutuhan pengelola jalan tol kepada pemerintah, dan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan jalan tol.
Di bawah kepemimpinan Rivan Achmad Purwantono, ATI diharapkan dapat memainkan peran yang lebih aktif dan konstruktif dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh industri jalan tol di Indonesia. Dengan kerjasama yang baik antara ATI, pemerintah, investor, dan pihak terkait lainnya, industri jalan tol di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional.
Terpilihnya Rivan Achmad Purwantono sebagai Ketua Umum ATI merupakan momen penting bagi industri jalan tol di Indonesia. Dengan pengalaman dan visi yang dimilikinya, Rivan diharapkan dapat membawa ATI menuju era baru yang lebih baik, dengan inovasi dan peningkatan signifikan dalam semua aspek. Industri jalan tol memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, keberhasilan ATI dalam menjalankan perannya akan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional secara keseluruhan.
