Profil Yunus Nusi: Dari Sekjen PSSI Hingga Komisaris Angkasa Pura di Bawah Kendali Erick Thohir

Profil Yunus Nusi: Dari Sekjen PSSI Hingga Komisaris Angkasa Pura di Bawah Kendali Erick Thohir

Profil Yunus Nusi: Dari Sekjen PSSI Hingga Komisaris Angkasa Pura di Bawah Kendali Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kembali membuat gebrakan dengan menunjuk figur kontroversial di dunia sepak bola Indonesia, Yunus Nusi, sebagai Komisaris Independen PT Angkasa Pura Indonesia Tbk (APIA). Penunjukan ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-197/MBU/07/2025 dan Direktur PT Aviasi Pariwisata Indonesia Nomor KEP.DU.01/08.03.01/04/07/2025, yang menandai babak baru dalam karier pria kelahiran Gorontalo tersebut. Pengumuman resmi mengenai penunjukan ini disampaikan oleh Angkasa Pura Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 10 Juli 2025, mengonfirmasi bahwa Yunus Nusi resmi menjadi bagian dari jajaran komisaris perusahaan pengelola bandara tersebut. Selain Yunus Nusi, Erick Thohir juga menunjuk Elly Engelbert Lasut sebagai anggota komisaris Angkasa Pura yang kini bernama Injourney, semakin memperkuat struktur kepemimpinan perusahaan di bawah naungan holding BUMN pariwisata tersebut.

Penunjukan Yunus Nusi sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia tentu menuai beragam reaksi. Pasalnya, nama Yunus Nusi tak bisa dilepaskan dari berbagai kontroversi yang mewarnai dunia sepak bola Tanah Air. Meski demikian, Erick Thohir tampaknya memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih Yunus Nusi untuk menduduki posisi strategis di perusahaan BUMN tersebut. Lantas, siapakah sebenarnya Yunus Nusi? Bagaimana sepak terjangnya di dunia sepak bola Indonesia hingga akhirnya dipercaya untuk mengemban amanah sebagai komisaris di perusahaan pengelola bandara? Artikel ini akan mengupas tuntas profil Yunus Nusi, mulai dari latar belakang, karier di PSSI, hingga penunjukannya sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia.

Latar Belakang dan Karier Awal

Yunus Nusi lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara, pada 30 Januari 1970. Kiprahnya di dunia olahraga dimulai jauh sebelum ia terjun ke sepak bola. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia Kaltim pada periode 2001-2009, menunjukkan minat dan keterlibatannya dalam pengembangan olahraga di daerahnya. Selain itu, Yunus juga aktif sebagai pengurus KONI Kaltim pada tahun 2006-2014, serta menjabat sebagai Sekretaris Bidang Pertandingan PB PON Kaltim 2008. Pengalaman ini membuktikan bahwa Yunus Nusi memiliki pemahaman yang mendalam mengenai manajemen organisasi olahraga dan penyelenggaraan event berskala besar.

Sebelum merambah dunia sepak bola secara profesional, Yunus Nusi sempat berkecimpung di dunia bisnis. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha yang memiliki jaringan luas di Kalimantan Timur. Pengalaman ini menjadi modal berharga ketika ia memutuskan untuk terjun ke dunia sepak bola, di mana kemampuan manajerial dan pemahaman bisnis sangat dibutuhkan untuk mengelola klub dan organisasi sepak bola secara efektif.

Karier di Dunia Sepak Bola Indonesia

Karier Yunus Nusi di dunia sepak bola Indonesia dimulai pada tahun 2009, ketika ia menjabat sebagai Direktur Bisnis Persisam Samarinda, sebuah klub sepak bola yang berbasis di Kota Samarinda. Di bawah kepemimpinannya, Persisam Samarinda berhasil menunjukkan performa yang cukup baik di kompetisi sepak bola nasional. Yunus Nusi berperan penting dalam meningkatkan pendapatan klub melalui berbagai strategi pemasaran dan pengembangan bisnis. Ia juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para pemain dan staf pelatih, menciptakan suasana kekeluargaan yang kondusif di dalam tim.

Setelah lima tahun berkecimpung di Persisam Samarinda, Yunus Nusi memutuskan untuk terjun ke PSSI Daerah pada tahun 2014. Ia terpilih sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Timur, sebuah jabatan yang strategis dalam pengembangan sepak bola di tingkat daerah. Sebagai Ketua Asprov PSSI Kaltim, Yunus Nusi memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan sepak bola di seluruh wilayah Kalimantan Timur, termasuk pembinaan pemain muda, peningkatan kualitas pelatih, dan penyelenggaraan kompetisi sepak bola yang berkualitas.

Pada tahun 2016, Yunus Nusi mendapatkan kepercayaan untuk menduduki posisi anggota Exco PSSI, sebuah jabatan yang sangat prestisius di dunia sepak bola Indonesia. Sebagai anggota Exco PSSI, Yunus Nusi memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan strategis terkait pengembangan sepak bola nasional. Ia juga terlibat dalam berbagai program dan kegiatan PSSI, termasuk pembinaan pemain muda, peningkatan kualitas kompetisi, dan pengembangan infrastruktur sepak bola.

Selama menjabat sebagai anggota Exco PSSI, Yunus Nusi dikenal sebagai sosok yang vokal dan berani menyampaikan pendapat. Ia tak segan mengkritik kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan sepak bola nasional. Yunus Nusi juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para pemilik klub dan stakeholder sepak bola lainnya, menjembatani komunikasi antara PSSI dan para pemangku kepentingan sepak bola di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2020, Yunus Nusi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, menggantikan Ratu Tisha Destria yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Sebagai Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi memiliki tanggung jawab untuk menjalankan roda organisasi PSSI sehari-hari, termasuk mengelola administrasi, keuangan, dan operasional PSSI. Ia juga bertugas untuk menjalin komunikasi dengan FIFA, AFC, dan federasi sepak bola internasional lainnya.

Kontroversi dan Pemilihan Ulang Wakil Ketua Umum PSSI

Nama Yunus Nusi semakin dikenal publik ketika ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar pada 16 Februari 2023. Namun, terpilihnya Yunus Nusi sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tidak lepas dari kontroversi. Pasalnya, dalam pemilihan pertama, Yunus Nusi hanya menempati urutan kedua setelah Zainudin Amali. Namun, karena adanya dugaan manipulasi suara, pemilihan Wakil Ketua Umum PSSI harus diulang.

Dalam pemilihan ulang, Yunus Nusi berhasil meraih suara terbanyak, mengungguli Ratu Tisha Destria dan Zainudin Amali. Namun, kemenangan Yunus Nusi ini tidak bertahan lama. Hanya beberapa menit setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Yunus Nusi ini tentu mengejutkan banyak pihak. Ia beralasan bahwa pengunduran dirinya dilakukan demi menjaga kondusivitas dan persatuan di tubuh PSSI. Posisi yang ditinggalkan Yunus Nusi kemudian diisi oleh Zainudin Amali, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Keputusan Yunus Nusi untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum PSSI menuai beragam reaksi. Sebagian pihak menilai bahwa Yunus Nusi telah menunjukkan sikap yang sportif dan bijaksana dengan mengutamakan kepentingan PSSI di atas kepentingan pribadi. Namun, ada juga pihak yang menyayangkan keputusan Yunus Nusi tersebut, karena ia dianggap memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sepak bola Indonesia.

Penunjukan sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi kembali menjadi sorotan publik ketika ia ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Angkasa Pura Indonesia Tbk (APIA) oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Penunjukan ini tentu menimbulkan pertanyaan, mengingat Yunus Nusi tidak memiliki latar belakang di bidang penerbangan atau pengelolaan bandara. Namun, Erick Thohir tampaknya memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih Yunus Nusi untuk menduduki posisi strategis di perusahaan BUMN tersebut.

Sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia, Yunus Nusi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi kinerja direksi perusahaan, memberikan masukan dan saran strategis, serta memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Yunus Nusi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan bisnis Angkasa Pura Indonesia, terutama dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa bandara dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Penunjukan Yunus Nusi sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia menunjukkan bahwa Erick Thohir memiliki kepercayaan terhadap kemampuan manajerial dan kepemimpinan Yunus Nusi. Erick Thohir tampaknya melihat Yunus Nusi sebagai sosok yang memiliki jaringan luas, kemampuan komunikasi yang baik, dan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bisnis di Indonesia. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Yunus Nusi diharapkan dapat memberikan warna baru dan membawa perubahan positif bagi Angkasa Pura Indonesia.

Tantangan dan Harapan

Penunjukan Yunus Nusi sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia tentu membawa tantangan tersendiri. Pasalnya, Yunus Nusi harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan mempelajari seluk-beluk bisnis penerbangan dan pengelolaan bandara. Ia juga harus membangun hubungan yang baik dengan para direksi, karyawan, dan stakeholder Angkasa Pura Indonesia lainnya.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat harapan besar yang disematkan kepada Yunus Nusi. Ia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Angkasa Pura Indonesia, terutama dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa bandara, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengembangkan potensi bisnis perusahaan. Yunus Nusi juga diharapkan dapat menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan, serta memastikan bahwa Angkasa Pura Indonesia memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan negara.

Penunjukan Yunus Nusi sebagai Komisaris Independen Angkasa Pura Indonesia merupakan sebuah babak baru dalam kariernya. Setelah berkecimpung di dunia sepak bola selama bertahun-tahun, kini Yunus Nusi memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya di bidang yang berbeda. Dengan dukungan dari Erick Thohir dan seluruh jajaran Angkasa Pura Indonesia, Yunus Nusi diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perusahaan dan bangsa. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah Yunus Nusi mampu menjawab tantangan dan memenuhi harapan yang disematkan kepadanya.

Profil Yunus Nusi: Dari Sekjen PSSI Hingga Komisaris Angkasa Pura di Bawah Kendali Erick Thohir

More From Author

PP Presisi Peroleh Kontrak Baru di Merauke Senilai Rp 144 Miliar

Cara Mendapatkan dan Menggunakan Mesin EDC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *