Mantan Dewan Pakar Prabowo-Gibran dan Politikus Gerindra Jadi Komisaris PNM

Mantan Dewan Pakar Prabowo-Gibran dan Politikus Gerindra Jadi Komisaris PNM

Mantan Dewan Pakar Prabowo-Gibran dan Politikus Gerindra Jadi Komisaris PNM

Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani Tbk (PNM), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengumumkan perubahan signifikan dalam jajaran komisarisnya. Drajad Hari Wibowo, seorang ekonom terkemuka dan mantan anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, didapuk sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PNM. Penunjukan ini menggantikan posisi Arif Rahman Hakim yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama. Bersamaan dengan Drajad, Ardhya Pratiwi Setiowati, seorang politikus dari Partai Gerindra yang juga merupakan mantan Anggota DPR RI periode 2019-2024, turut mengisi kursi dewan komisaris. Selain keduanya, Anas Puji Istanto juga tercatat sebagai anggota dewan komisaris PNM.

Drajad Hari Wibowo mengonfirmasi penunjukan dirinya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PNM. "Yang punya nama dengan tiga suku kata itu di dunia cuma saya," ujarnya dengan nada humor. Ia menjelaskan bahwa amanat yang diberikan kepadanya adalah untuk membantu membesarkan PNM agar dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, PNM memiliki potensi besar untuk berperan dalam pengembangan UMKM, mewujudkan swasembada pangan, dan memperkuat peran perempuan dalam perekonomian.

Penunjukan Drajad sebagai Komisaris Utama PNM menandai babak baru bagi perusahaan pelat merah ini. Dengan latar belakangnya sebagai seorang ekonom dan pengalamannya dalam dunia politik, Drajad diharapkan dapat memberikan arahan strategis yang tepat untuk membawa PNM menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.

Drajad Hari Wibowo, lahir di Surabaya pada 20 Mei 1964, adalah seorang tokoh yang memiliki rekam jejak yang kaya dan beragam. Ia meraih gelar sarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang master dan doktor di University of Queensland, Australia. Sebelum terjun ke dunia politik, Drajad dikenal sebagai seorang ekonom yang aktif di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sebuah lembaga think tank yang fokus pada isu-isu ekonomi dan keuangan. Pengalamannya sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada periode 2004-2009 juga memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika politik dan kebijakan publik di Indonesia.

Keterlibatan Drajad dalam TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 menunjukkan kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan saat ini. Sebagai seorang anggota Dewan Pakar, ia turut memberikan masukan dan analisis ekonomi yang menjadi dasar bagi penyusunan visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut. Dengan penunjukannya sebagai Komisaris Utama PNM, Drajad diharapkan dapat mengimplementasikan gagasannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, kehadiran Ardhya Pratiwi Setiowati sebagai komisaris PNM juga memberikan warna baru bagi perusahaan ini. Sebagai seorang politikus muda dari Partai Gerindra, Ardhya memiliki energi dan semangat untuk berkontribusi dalam memajukan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ardhya Pratiwi lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 6 Juni 1988. Ia meraih gelar master dari Grenoble Graduate School of Business, Perancis. Selain aktif di dunia politik, Ardhya juga dikenal sebagai putri dari Jenderal TNI (Purnawirawan) Djoko Santoso, mantan Panglima TNI yang memiliki pengaruh besar di kalangan militer dan politik.

Pengalaman Ardhya sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024 memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses legislasi dan kebijakan publik. Ia juga memiliki jaringan yang luas di kalangan politisi dan pemangku kepentingan lainnya, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan PNM. Sebagai seorang politikus dari Partai Gerindra, Ardhya diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara PNM dengan pemerintah dan parlemen, sehingga perusahaan ini dapat memperoleh dukungan yang optimal dalam menjalankan program-programnya.

PNM adalah sebuah BUMN yang memiliki peran strategis dalam pengembangan UMKM di Indonesia. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) dalam Rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah. PNM merupakan bagian dari anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), salah satu bank terbesar di Indonesia.

Sejak awal berdirinya, PNM telah ditugaskan untuk menjadi koordinator penyaluran kredit program oleh Menteri Keuangan. Melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/3/PBI/2000 Tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam Rangka Kredit Program, PNM ditunjuk oleh Pemerintah untuk menerima pengalihan pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Dalam program ini, PNM bekerja sama dengan BUMN lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).

PNM memiliki visi untuk menjadi lembaga keuangan yang terpercaya dan terkemuka dalam memberdayakan UMKM di Indonesia. Misi PNM adalah menyediakan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi UMKM, memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas UMKM, serta mengembangkan jaringan kemitraan yang saling menguntungkan antara PNM, UMKM, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam menjalankan misinya, PNM memiliki berbagai produk dan layanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan UMKM. Produk pembiayaan PNM meliputi kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit mikro. Selain itu, PNM juga menyediakan layanan pendampingan dan pelatihan yang meliputi pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran, dan pelatihan produksi.

PNM juga aktif mengembangkan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan lainnya, dan organisasi masyarakat sipil. Melalui kemitraan ini, PNM dapat memperluas jangkauan layanannya dan memberikan dampak yang lebih besar bagi UMKM di seluruh Indonesia.

Penunjukan Drajad Hari Wibowo dan Ardhya Pratiwi Setiowati sebagai komisaris PNM diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan ini. Dengan kombinasi pengalaman, pengetahuan, dan jaringan yang mereka miliki, keduanya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan PNM dan memberdayakan UMKM di Indonesia.

Tantangan yang dihadapi PNM dalam mengembangkan UMKM di Indonesia tidaklah sedikit. UMKM seringkali menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan, kurangnya pengetahuan dan keterampilan manajemen, serta terbatasnya akses pasar. Oleh karena itu, PNM perlu terus berinovasi dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan PNM adalah dengan memanfaatkan teknologi digital. Melalui platform digital, PNM dapat menjangkau UMKM yang lebih luas, menyederhanakan proses pembiayaan, dan menyediakan layanan pendampingan yang lebih efisien. Selain itu, PNM juga dapat memanfaatkan data analytics untuk memahami kebutuhan dan preferensi UMKM, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih tepat sasaran.

Selain itu, PNM juga perlu meningkatkan sinergi dengan BUMN lainnya dan lembaga pemerintah lainnya. Dengan bekerja sama secara erat, PNM dapat memperoleh dukungan yang lebih besar dalam menjalankan program-programnya dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi UMKM di Indonesia.

Dengan penunjukan komisaris baru dan dukungan dari berbagai pihak, PNM diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga keuangan yang terpercaya dan terkemuka dalam memberdayakan UMKM di Indonesia. Keberhasilan PNM dalam memberdayakan UMKM akan memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Mantan Dewan Pakar Prabowo-Gibran dan Politikus Gerindra Jadi Komisaris PNM

More From Author

Ada Pemeliharaan Sistem, Coretax Tak Dapat Diakses Besok

Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim Dicopot sebagai Komisaris Utama PNM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *