Krakatau Steel Ungkap 4 Proyek Strategis

Krakatau Steel Ungkap 4 Proyek Strategis

Krakatau Steel Ungkap 4 Proyek Strategis

PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS), perusahaan baja pelat merah kebanggaan Indonesia, tengah gencar menjalankan serangkaian strategi untuk memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar global. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald Liman, mengungkapkan bahwa perseroan berfokus pada pertumbuhan bisnis di segala lini, sambil menyusun dan mengimplementasikan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) secara komprehensif. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan bisnis Krakatau Steel di masa depan, terutama dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif.

"Seluruh aktivitas ini kami lakukan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, agar ke depan perseroan tetap bisa bersaing dan sustainable. Struktur keuangan merupakan salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh manajemen pada tahun 2025," ujar Daniel dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin, 14 Juli 2025. Pernyataan ini menegaskan komitmen manajemen untuk terus berbenah dan beradaptasi dengan dinamika industri baja yang terus berubah.

Kinerja Keuangan yang Meningkat

Kabar baiknya, upaya Krakatau Steel mulai membuahkan hasil. Sepanjang tahun 2024, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 954,59 juta atau sekitar Rp 15,42 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar Rp 650 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan ini menjadi indikator positif bahwa strategi bisnis yang dijalankan Krakatau Steel berada di jalur yang tepat.

Fokus pada Produk Baja dan Hilirisasi

Daniel menjelaskan bahwa RPK yang sedang dijalankan Krakatau Steel masih fokus pada produk baja, mulai dari pabrik baja panas hingga produk turunannya. Hal ini menunjukkan bahwa perseroan tetap mengandalkan bisnis inti mereka, yaitu produksi baja, sebagai mesin utama pertumbuhan. Namun, Krakatau Steel juga menyadari pentingnya hilirisasi industri baja untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

"Krakatau Steel saat ini masih bergantung pada sisi hulu yang juga membutuhkan dukungan keuangan yang baik," kata Daniel. Oleh karena itu, perseroan terus berupaya untuk memperkuat struktur keuangan mereka agar dapat mendukung operasional dan investasi di sektor hulu.

Dalam proses restrukturisasi ini, manajemen Krakatau Steel juga mempertimbangkan ketahanan modal dan ekosistem kawasan industri. Perseroan memiliki aset lahan seluas sekitar 200 hektar yang dapat menjadi daya tarik bagi investor. Namun, Daniel menegaskan bahwa lahan tersebut akan tetap difokuskan pada hilirisasi industri baja di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen Krakatau Steel untuk mengembangkan ekosistem industri baja yang terintegrasi di dalam negeri.

Empat Proyek Strategis untuk Masa Depan

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja dan memperkuat posisinya di pasar, Krakatau Steel tengah menjalankan empat proyek strategis yang melibatkan anak perusahaan dan subholding perseroan. Proyek-proyek ini mencakup berbagai aspek, mulai dari infrastruktur gas hingga pengolahan air dan logistik. Berikut adalah rincian keempat proyek strategis tersebut:

  1. Pipa Baja Transmisi Gas Cirebon–Semarang: Proyek ini dijalankan oleh PT Krakatau Pipe Industries, salah satu anak perusahaan subholding Krakatau Steel. Pembangunan pipa baja transmisi gas ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur gas di Indonesia. Dengan berpartisipasi dalam proyek ini, Krakatau Steel dapat memperluas pangsa pasar produk pipa baja mereka dan mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi yang lebih efisien.
  2. Desel–Demin Water di Sumbawa dan New Water Treatment Plant Krenceng: Proyek ini dikerjakan oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI), anak perusahaan subholding Krakatau Steel yang bergerak di bidang pengolahan air. Proyek Desel–Demin Water di Sumbawa bertujuan untuk menyediakan air bersih dan air demineralisasi bagi industri pertambangan dan manufaktur di wilayah tersebut. Sementara itu, New Water Treatment Plant Krenceng memiliki kapasitas 600 L/detik dan akan meningkatkan kemampuan KTI dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat dan industri di sekitar kawasan industri Krakatau Steel.
  3. Integrated Warehouse Stage 2: Proyek ini dijalankan oleh PT Krakatau Sarana Properti, anak perusahaan subholding Krakatau Steel yang bergerak di bidang properti dan kawasan industri. Pembangunan Integrated Warehouse Stage 2 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan logistik di kawasan industri Krakatau Steel. Dengan adanya fasilitas gudang yang modern dan terintegrasi, Krakatau Steel dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada para klien di kawasan industri dan menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di wilayah tersebut.
  4. Pengadaan Kapal Tunda: Proyek ini dikerjakan oleh PT Krakatau Bandar Samudera, anak perusahaan subholding Krakatau Steel yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan. Pengadaan kapal tunda bertujuan untuk mendukung layanan perseroan kepada para klien di kawasan industri, terutama dalam kegiatan bongkar muat dan pengiriman barang melalui laut. Dengan memiliki armada kapal tunda yang memadai, Krakatau Steel dapat meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan dan memberikan layanan yang lebih cepat dan handal kepada para pengguna jasa.

Dampak Positif bagi Industri Baja Nasional

Keempat proyek strategis yang dijalankan Krakatau Steel ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perseroan, tetapi juga berkontribusi positif bagi perkembangan industri baja nasional. Dengan berinvestasi dalam infrastruktur gas, pengolahan air, logistik, dan kepelabuhanan, Krakatau Steel turut mendukung pertumbuhan sektor-sektor industri lainnya yang membutuhkan pasokan energi, air, dan layanan logistik yang handal.

Selain itu, proyek-proyek ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Dengan melibatkan kontraktor dan pemasok lokal dalam pelaksanaan proyek, Krakatau Steel turut mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tempat proyek tersebut berada.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun Krakatau Steel telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan di masa depan. Persaingan di pasar baja global semakin ketat, sementara harga bahan baku dan energi terus berfluktuasi. Selain itu, perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi kinerja Krakatau Steel.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat pula peluang yang besar bagi Krakatau Steel untuk tumbuh dan berkembang. Permintaan baja di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan yang kuat bagi industri baja nasional melalui berbagai kebijakan dan insentif.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Krakatau Steel perlu terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional. Perseroan juga perlu memperkuat kerjasama dengan mitra strategis dan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen untuk Berkelanjutan

Sebagai perusahaan baja pelat merah, Krakatau Steel memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Perseroan menyadari bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya bergantung pada kinerja keuangan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan.

Oleh karena itu, Krakatau Steel terus berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengelola limbah dengan baik, dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan air. Perseroan juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

Dengan menjalankan bisnis secara berkelanjutan, Krakatau Steel berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia. Perseroan juga ingin menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor industri baja untuk mengadopsi praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Krakatau Steel tengah berada dalam jalur transformasi yang positif. Dengan fokus pada pertumbuhan bisnis, restrukturisasi keuangan, dan pelaksanaan proyek-proyek strategis, perseroan berupaya untuk memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar global. Meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan, Krakatau Steel memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.

Dengan komitmen yang kuat untuk berkelanjutan dan dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, Krakatau Steel diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri baja nasional dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Keberhasilan Krakatau Steel akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan membuktikan bahwa perusahaan pelat merah juga mampu bersaing di kancah global.

Krakatau Steel Ungkap 4 Proyek Strategis

More From Author

Anggota DPR Usul Anggaran Basarnas Ditambah

Bahlil: Aturan Elpiji 3 Kg Satu Harga Masih Dibahas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *