Pekerja Migran Bakal Dilatih Jadi Duta Pariwisata

Pekerja Migran Bakal Dilatih Jadi Duta Pariwisata

Pekerja Migran Bakal Dilatih Jadi Duta Pariwisata

Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bersinergi untuk melatih para pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi duta pariwisata. Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran PMI dalam memajukan pariwisata nasional, memberdayakan masyarakat lokal, dan memperluas promosi pesona Indonesia di kancah internasional.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua kementerian telah ditandatangani oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, pada Senin, 14 Juli 2025. Penandatanganan ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kontribusi PMI terhadap pembangunan bangsa, khususnya melalui sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan merata di seluruh Indonesia. Pemberdayaan pekerja migran sebagai agen promosi pariwisata merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia.

"Kami percaya bahwa pekerja migran memiliki potensi besar untuk menjadi duta pariwisata yang efektif. Mereka adalah representasi nyata dari bangsa Indonesia di luar negeri, dan melalui interaksi mereka dengan masyarakat internasional, mereka dapat mempromosikan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan Indonesia," ujar Widiyanti dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai bagian dari program ini, Kementerian Pariwisata akan menyelenggarakan pelatihan khusus bernama "Wonderful Indonesia Hospitality Skills." Pelatihan ini dirancang untuk membekali para calon pekerja migran dengan pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang pariwisata dan pelayanan. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengetahuan tentang destinasi wisata unggulan di Indonesia, teknik komunikasi yang efektif, hingga standar pelayanan yang berkualitas.

Widiyanti menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, dan citra positif para pekerja migran Indonesia ketika berinteraksi dengan orang-orang di luar negeri. Dengan bekal keterampilan yang memadai, diharapkan para PMI dapat menjadi duta pariwisata yang handal dan mampu mempromosikan Indonesia secara efektif.

Selain pelatihan keterampilan, Kementerian Pariwisata juga berencana untuk menyinergikan program Desa Wisata dengan program Desa Migran Edukatif, Maju, Aman, dan Sejahtera (Desa EMAS) yang diinisiasi oleh Kementerian P2MI. Program Desa EMAS bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di desa-desa yang menjadi kantong PMI.

"Kami akan mendorong Desa Migran EMAS untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di desa mereka. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan kearifan lokal yang dimiliki, desa-desa ini dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Widiyanti.

Pengembangan desa wisata di Desa Migran EMAS diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan melestarikan budaya lokal. Selain itu, program ini juga dapat memberikan kesempatan bagi para PMI yang telah kembali ke tanah air untuk berkontribusi dalam pembangunan desa mereka.

Menteri Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa Kementerian P2MI tidak dapat bekerja sendiri dalam memberikan perlindungan dan peningkatan kapasitas bagi para pekerja migran Indonesia. Kerja sama dengan Kementerian Pariwisata merupakan langkah penting untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing PMI di pasar kerja global.

"Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Melalui sinergi ini, kami berharap para pekerja migran Indonesia dapat memiliki keterampilan yang lebih baik, sehingga mereka dapat bekerja dengan aman, nyaman, dan sejahtera di luar negeri," ujar Abdul Kadir Karding.

Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa Kementerian P2MI akan terus berupaya untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja migran Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan pra-keberangkatan yang komprehensif, termasuk pelatihan bahasa, keterampilan kerja, dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai pekerja migran.

Selain itu, Kementerian P2MI juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi internasional, untuk memberikan dukungan dan pendampingan bagi para pekerja migran Indonesia. Dukungan ini meliputi bantuan hukum, layanan kesehatan, dan program reintegrasi sosial bagi para PMI yang telah kembali ke tanah air.

Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa pekerja migran Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2023, remitansi dari PMI mencapai US$ 14,22 miliar, atau sekitar 1,05 persen dari PDB Indonesia. Jumlah ini meningkat 10,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 12,85 miliar.

Kontribusi PMI terhadap perekonomian Indonesia tidak hanya terbatas pada remitansi. Mereka juga berperan sebagai duta bangsa yang mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di luar negeri. Melalui interaksi mereka dengan masyarakat internasional, para PMI dapat memperkenalkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan Indonesia kepada dunia.

Inisiatif untuk melatih pekerja migran menjadi duta pariwisata merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi PMI dalam memajukan pariwisata nasional. Dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang memadai, para PMI diharapkan dapat menjadi agen promosi pariwisata yang efektif dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian P2MI merupakan contoh sinergi yang positif antara dua lembaga pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan pekerja migran sebagai bagian dari upaya promosi pariwisata, Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.

Program pelatihan "Wonderful Indonesia Hospitality Skills" akan menjadi kunci dalam membekali para calon pekerja migran dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi duta pariwisata yang handal. Pelatihan ini akan dirancang secara komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja global, sehingga para PMI dapat memiliki daya saing yang tinggi.

Sinergi antara program Desa Wisata dan Desa Migran EMAS juga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan desa-desa di Indonesia. Dengan mengembangkan potensi wisata yang ada di desa-desa ini, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan melestarikan budaya lokal.

Dengan dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, inisiatif untuk melatih pekerja migran menjadi duta pariwisata diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia. Para pekerja migran Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Pekerja Migran Bakal Dilatih Jadi Duta Pariwisata

More From Author

Dirjen Pajak: Pajak Pedagang Online Tak Akan Menaikkan Harga Produk

Tanggapan Rano Karno tentang Kasus Food Station Tjipinang Jaya: Dukungan untuk Investigasi Mendalam dan Penegakan Hukum yang Adil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *