Asosiasi UMKM Frozen Food Sasar Ekspor ke Asia Tengah dan Timur Tengah

Asosiasi UMKM Frozen Food Sasar Ekspor ke Asia Tengah dan Timur Tengah

Asosiasi UMKM Frozen Food Sasar Ekspor ke Asia Tengah dan Timur Tengah

Asosiasi Pengusaha Frozen Food Indonesia (APFFI), sebuah organisasi yang baru didirikan oleh mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey, menargetkan ekspansi pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan beku ke wilayah Asia Tengah dan Timur Tengah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar global dan memperkuat ekonomi nasional.

Pembentukan APFFI didasari oleh visi untuk menyatukan dan memberdayakan para pelaku UMKM frozen food di seluruh Indonesia. Roy Mandey, sebagai Ketua Umum APFFI, menekankan bahwa asosiasi ini akan menjadi wadah bagi para pengusaha untuk saling berkolaborasi, berbagi informasi, dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis mereka.

"Kami ingin asosiasi ini langsung punya langkah konkret. Salah satunya membuka pasar ekspor ke Asia Tengah dan Timur Tengah," ujar Roy Mandey dalam deklarasi peluncuran APFFI di Jakarta, yang menandai komitmen kuat asosiasi untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Target pasar Asia Tengah dan Timur Tengah dipilih karena potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan permintaan yang terus meningkat terhadap produk makanan beku. Selain itu, kedua wilayah ini memiliki karakteristik pasar yang unik dan berbeda, sehingga menawarkan peluang diversifikasi bagi UMKM Indonesia.

APFFI telah memulai penjajakan kerja sama dengan beberapa negara di Asia Tengah dan Timur Tengah, termasuk Uzbekistan dan Uni Emirat Arab (UEA). Komunikasi intensif telah dilakukan dengan Kedutaan Besar Uzbekistan dan mitra dagang di Dubai Chambers untuk menjajaki peluang ekspor dan investasi.

"Uzbekistan ingin mengekspor ceri ke Indonesia, jadi kami balas dengan menawarkan produk frozen food Indonesia ke mereka. Konsepnya resiprokal," jelas Roy Mandey, menggambarkan pendekatan saling menguntungkan yang diterapkan dalam kerja sama internasional.

Selain fokus pada ekspansi pasar, APFFI juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM frozen food. Asosiasi ini akan menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pendampingan untuk membantu para pengusaha meningkatkan standar produksi, mengadopsi teknologi modern, dan memenuhi persyaratan sertifikasi yang diperlukan untuk ekspor.

Pasar makanan beku di Indonesia sendiri memiliki potensi yang sangat besar. Roy Mandey memperkirakan nilai pasar ini mencapai hampir Rp 500 triliun per tahun. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal karena banyak pelaku UMKM yang masih beroperasi secara mandiri dan belum memiliki akses terhadap informasi, teknologi, dan sumber daya yang memadai.

"Selama ini mereka jalan sendiri-sendiri. Tidak solid, tidak punya advokasi, dan belum dibina untuk naik kelas dari local market menjadi ekspor. Padahal potensi mereka besar," ungkap Roy Mandey, menyoroti pentingnya peran APFFI dalam mengonsolidasikan dan memberdayakan UMKM frozen food.

Melalui APFFI, para pelaku UMKM akan mendapatkan akses terhadap berbagai layanan dan fasilitas, termasuk informasi pasar, pelatihan ekspor, pendampingan teknis, dan bantuan permodalan. Asosiasi ini juga akan berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan UMKM di hadapan pemerintah dan lembaga terkait, serta memfasilitasi dialog dan kerja sama antara UMKM dengan para pemangku kepentingan lainnya.

Langkah APFFI ini sejalan dengan arahan Kementerian Perdagangan untuk mendorong UMKM agar lebih aktif dalam kegiatan ekspor. Pemerintah menyadari bahwa UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan devisa negara dan menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan fasilitas yang dibutuhkan agar UMKM dapat bersaing di pasar global.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan APFFI. Ia menekankan bahwa pelaku usaha makanan beku memiliki peran vital dalam memperkuat ketahanan cadangan pangan nasional, terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP).

"Terkait dengan frozen food ini sangat penting, terutama bagi daerah perbatasan yang sulit mendapatkan pasokan pangan segar. Keunggulannya adalah daya simpan yang lebih lama tanpa mengurangi kandungan gizinya," jelas Arief Prasetyo Adi.

Salah satu pelaku usaha dari Yogyakarta yang juga merupakan anggota APFFI, Ikhwan Setiawan, mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi oleh UMKM frozen food tidak hanya terkait dengan pasar, tetapi juga dengan regulasi pajak dan izin edar. Banyak UMKM yang belum berstatus Pengusaha Kena Pajak (PKP), sehingga produk mereka menjadi kurang kompetitif karena dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Karena mereka non PKP dan kita sudah PKP, kalau kita tampung produk mereka, kena PPN 11 persen," kata Ikhwan Setiawan. Ia berharap APFFI dapat mencarikan solusi untuk mengatasi masalah ini, sehingga UMKM dapat lebih mudah memasarkan produk mereka.

APFFI menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh UMKM frozen food sangat kompleks dan beragam. Oleh karena itu, asosiasi ini akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. APFFI juga akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang maksimal bagi para anggotanya.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, APFFI optimis dapat mewujudkan visinya untuk menjadikan UMKM frozen food Indonesia sebagai pemain utama di pasar global. Asosiasi ini akan terus berupaya untuk meningkatkan daya saing produk UMKM, memperluas akses pasar, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM.

Selain itu, APFFI juga akan fokus pada pengembangan produk-produk inovatif dan berkelanjutan yang memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang tinggi. Asosiasi ini akan mendorong UMKM untuk menggunakan bahan baku lokal yang berkualitas, menerapkan praktik produksi yang ramah lingkungan, dan mengembangkan kemasan yang menarik dan informatif.

APFFI juga akan berperan aktif dalam mempromosikan produk-produk UMKM frozen food Indonesia di pasar internasional. Asosiasi ini akan menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi, seperti pameran dagang, seminar, dan kunjungan bisnis, untuk memperkenalkan produk-produk UMKM kepada para calon pembeli dari berbagai negara.

Dengan strategi yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak, APFFI yakin dapat mencapai targetnya untuk meningkatkan ekspor UMKM frozen food ke Asia Tengah dan Timur Tengah. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

APFFI juga menyadari pentingnya peran teknologi dalam mengembangkan bisnis UMKM frozen food. Oleh karena itu, asosiasi ini akan mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi digital dalam berbagai aspek bisnis mereka, mulai dari produksi, pemasaran, hingga manajemen keuangan.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan. APFFI akan menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan pendampingan untuk membantu UMKM menguasai teknologi digital dan memanfaatkannya secara efektif.

Selain itu, APFFI juga akan memfasilitasi akses UMKM terhadap sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka. Asosiasi ini akan bekerja sama dengan bank, lembaga keuangan, dan investor untuk menyediakan berbagai skema pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Dengan dukungan finansial yang memadai, UMKM dapat melakukan investasi dalam pengembangan produk, peningkatan kapasitas produksi, dan ekspansi pasar. APFFI akan membantu UMKM dalam menyusun proposal bisnis yang menarik dan meyakinkan, serta menghubungkan mereka dengan para calon investor.

APFFI juga akan berperan aktif dalam membangun jaringan kemitraan yang kuat antara UMKM dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti pemasok bahan baku, distributor, pengecer, dan lembaga penelitian. Dengan membangun jaringan kemitraan yang solid, UMKM dapat memperoleh akses terhadap sumber daya, informasi, dan peluang bisnis yang lebih luas.

APFFI percaya bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi, UMKM frozen food Indonesia dapat mencapai kesuksesan di pasar global. Asosiasi ini akan terus berupaya untuk memberikan dukungan dan fasilitas yang dibutuhkan agar UMKM dapat bersaing secara efektif dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Pada akhirnya, tujuan utama APFFI adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM frozen food dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia. Asosiasi ini berkomitmen untuk menjadi mitra yang setia bagi UMKM dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.

Asosiasi UMKM Frozen Food Sasar Ekspor ke Asia Tengah dan Timur Tengah

More From Author

Puncak Solo Raya Great Sale 2025 akan Digelar di De Tjolomadoe Karanganyar

Data Debitur Pindar Bakal Masuk SLIK, OJK Mulai Lakukan Coaching Clinic

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *