
Ini Pemilik Bitcoin Terbanyak
TEMPO.CO, Jakarta – Setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di angka USD 120 ribu per koin, harga Bitcoin terkoreksi. Pada 16 Juli 2025 pukul 13.10 UTC, Bitcoin diperdagangkan di level USD 118.618,9 per koin. Kenaikan harga Bitcoin yang signifikan ini tentu saja berdampak pada peningkatan kekayaan para pemiliknya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, siapa saja pemilik Bitcoin terbanyak saat ini? Secara umum, kepemilikan Bitcoin terbesar dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: individu, institusi atau perusahaan, dan negara.
Individu: Para Pionir dan Investor Awal
Kepemilikan Bitcoin oleh individu sangat bervariasi, mulai dari para pencipta dan pengembang awal hingga investor yang berani mengambil risiko. Beberapa nama mencuat sebagai pemilik Bitcoin individu terbesar, meskipun identitas beberapa di antaranya masih menjadi misteri.
-
Satoshi Nakamoto: Sang Pencipta Misterius
Satoshi Nakamoto, nama samaran dari individu atau kelompok yang menciptakan Bitcoin, tetap menjadi sosok misterius hingga saat ini. Identitas, lokasi, dan bahkan jumlah orang di balik nama tersebut masih belum terpecahkan. Namun, warisan Satoshi Nakamoto tak terbantahkan. Sebagai penambang blok-blok awal jaringan Bitcoin, termasuk genesis block, Satoshi diperkirakan mengumpulkan sekitar 1 juta Bitcoin. Aset digital senilai miliaran dolar ini tersimpan di ribuan alamat dompet, namun belum pernah dipindahkan, digunakan, atau dijual hingga saat ini. Kepemilikan Bitcoin Satoshi Nakamoto melambangkan potensi kekayaan yang terkunci dalam inovasi teknologi dan keberanian untuk menjadi yang pertama.
-
Cameron dan Tyler Winklevoss: Si Kembar yang Bertaruh pada Kripto
Dikenal karena perseteruan mereka dengan Mark Zuckerberg atas ide Facebook, Cameron dan Tyler Winklevoss menemukan kesuksesan baru di dunia kripto. Si kembar Winklevoss diperkirakan memiliki sekitar 70.000 Bitcoin. Mereka adalah pendiri Gemini, bursa mata uang kripto yang teregulasi, dan pendukung vokal adopsi kripto secara luas. Investasi awal mereka di Bitcoin telah membuahkan hasil yang luar biasa, menjadikan mereka sebagai salah satu miliarder kripto yang paling dikenal. Kisah Winklevoss bersaudara menunjukkan bahwa peluang investasi yang menguntungkan dapat ditemukan di luar jalur konvensional.
-
Tim Draper: Sang Pemodal Ventura yang Visioner
Tim Draper adalah seorang pemodal ventura yang dikenal karena investasinya di perusahaan-perusahaan teknologi sukses seperti Hotmail, Skype, dan Tesla. Draper juga merupakan pendukung awal Bitcoin, melihat potensi revolusionernya jauh sebelum banyak orang lain. Diperkirakan Tim Draper masih memiliki sekitar 30.000 BTC yang dibeli pada lelang US Marshals tahun 2014. Lelang tersebut menjual Bitcoin yang disita dari pasar gelap Silk Road. Keyakinan Draper pada Bitcoin telah terbayar, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia kripto.
-
Michael Saylor: Sang Advokat Bitcoin Korporat
Michael Saylor, pemimpin MicroStrategy (sekarang Strategy), telah menjadi salah satu advokat Bitcoin paling vokal di dunia korporat. Selain simpanan Bitcoin Strategy yang besar, Saylor sendiri memiliki 17.732 BTC (per Agustus 2024), senilai hampir USD 2 miliar saat ini. Keyakinan Saylor pada Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai yang unggul telah menginspirasi banyak perusahaan lain untuk mengikuti jejak Strategy. Dedikasinya pada Bitcoin telah mengubah citranya dari seorang eksekutif teknologi menjadi seorang tokoh terkemuka di dunia kripto.
Di sisi lain, misteri masih menyelimuti alamat dompet Bitcoin 1FeexV6bAHb8ybZjqQMjJrcCrHGW9sb6uF, yang menyimpan 79.957,26 BTC. Alamat ini diyakini terkait dengan eksploitasi bursa awal dan saat ini dibekukan, namun termasuk salah satu alamat Bitcoin terkaya yang pernah tercatat. Keberadaan alamat ini mengingatkan kita akan risiko keamanan yang terkait dengan kepemilikan aset digital dan pentingnya praktik keamanan yang kuat.
Perusahaan: Adopsi Bitcoin oleh Entitas Korporat
Semakin banyak perusahaan yang mengakui potensi Bitcoin sebagai aset investasi dan alat untuk diversifikasi neraca keuangan. Beberapa perusahaan telah mengumpulkan simpanan Bitcoin yang signifikan, yang menunjukkan perubahan lanskap keuangan.
-
MicroStrategy (Strategy): Pelopor Investasi Bitcoin Korporat
MicroStrategy, yang sekarang bernama Strategy, telah menjadi sinonim dengan investasi Bitcoin korporat. Di bawah kepemimpinan Michael Saylor, perusahaan ini telah mengumpulkan sekitar 597.325 Bitcoin, menghabiskan lebih dari USD 42,4 miliar dengan biaya rata-rata USD 70.982 per koin. Hal ini menjadikan Strategy sebagai pemegang Bitcoin publik terbesar di dunia dengan selisih yang cukup besar. Hampir 92,5 persen dari neraca keuangannya sekarang dalam bentuk Bitcoin. Investasi agresif Strategy di Bitcoin telah memicu perdebatan tentang peran aset digital dalam keuangan perusahaan.
Pada tahun 2025, sekitar 130 perusahaan publik telah mengintegrasikan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka, dengan total gabungan sekitar 693.000 BTC, sekitar 3,3 persen dari semua Bitcoin yang beredar. Tren ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset yang sah oleh entitas korporat.
-
Tesla: Produsen Mobil Listrik yang Merangkul Kripto
Tesla, produsen mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk, memiliki Bitcoin dengan perkiraan 11.509 Bitcoin. Meskipun Tesla sempat menjual sebagian kepemilikan Bitcoin-nya, perusahaan tersebut masih memegang sejumlah besar aset digital. Keterlibatan Tesla dengan Bitcoin telah menarik perhatian media dan investor, yang semakin meningkatkan kesadaran tentang mata uang kripto.
-
Metaplanet: Ambisi Mengumpulkan Bitcoin dalam Skala Besar
Metaplanet, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Jepang, memiliki 15.555 BTC pada 9 Juli 2025, dengan rencana ambisius untuk mengumpulkan 210.000 BTC pada 2027. Strategi agresif Metaplanet mencerminkan keyakinan yang mendalam pada potensi jangka panjang Bitcoin. Jika Metaplanet berhasil mencapai tujuannya, perusahaan tersebut akan menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia.
-
Perusahaan Lainnya: Diversifikasi Aset dengan Bitcoin
Beberapa perusahaan lain, seperti Block (8.584 Bitcoin), GameStop (4.710 Bitcoin), Semler Scientific (4.449 Bitcoin), dan XXI by Twenty One Capital (37.230 Bitcoin), masing-masing menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari diversifikasi aset yang lebih luas. Tren ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin melihat Bitcoin sebagai cara untuk melindungi diri dari inflasi dan meningkatkan potensi pengembalian investasi.
-
Institusi Keuangan: Memfasilitasi Investasi Bitcoin untuk Jutaan Investor
Institusi yang menyimpan cadangan Bitcoin yang sangat besar atas nama jutaan investor, seperti Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menyimpan sekitar 292.000 Bitcoin, mempertahankan posisinya di pasar. GBTC memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpan aset digital secara langsung.
-
BlackRock’s iShares Bitcoin Trust (IBIT): Pemain Baru yang Dominan
BlackRock’s iShares Bitcoin Trust (IBIT), yang diluncurkan pada 2024, dengan cepat merebut pangsa pasar dan sekarang mengelola sekitar 274.000 Bitcoin. Kehadiran BlackRock di pasar Bitcoin telah memberikan legitimasi lebih lanjut pada aset digital tersebut. Kemampuan BlackRock untuk menarik investasi dalam skala besar menunjukkan bahwa permintaan akan produk investasi Bitcoin terus meningkat.
Negara: Bitcoin sebagai Aset Nasional
Beberapa negara juga mulai mengakui potensi Bitcoin sebagai aset nasional dan menyimpannya di brankas negara mereka. Tren ini dapat membentuk kembali dinamika geopolitik mata uang digital.
Pada pertengahan 2025, sekitar 529.000 Bitcoin, sekitar 2,5 persen dari total pasokan, disimpan di brankas negara.
-
Amerika Serikat: Hasil Sitaan Kriminal yang Bernilai Miliaran Dolar
Amerika Serikat memegang posisi pertama dengan simpanan 207.189 Bitcoin yang berasal sepenuhnya dari sitaan kriminal, senilai lebih dari USD17 miliar dan tidak untuk dijual. Kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah AS menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana aset digital tersebut akan dikelola di masa depan.
-
Cina: Simpanan Bitcoin di Tengah Larangan Kripto
Cina memiliki sekitar 194.000 Bitcoin terlepas dari larangan domestiknya terhadap perdagangan kripto. Kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah Cina menunjukkan bahwa negara tersebut mengakui nilai aset digital tersebut, meskipun ada pembatasan ketat pada penggunaan kripto di dalam negeri.
-
Britania Raya: Aset Digital yang Disita dari Aktivitas Ilegal
Britania Raya memiliki 61.245 Bitcoin, yang sebagian besar disita dari aktivitas ilegal. Kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah Inggris mencerminkan upaya negara tersebut untuk memerangi kejahatan terkait kripto.
-
Ukraina: Donasi Kripto untuk Mendukung Pertahanan Nasional
Ukraina memiliki 46.351 Bitcoin dan sebagian besar diperoleh melalui sumbangan selama konflik. Penerimaan donasi Bitcoin oleh pemerintah Ukraina menunjukkan bahwa mata uang kripto dapat digunakan sebagai alat untuk penggalangan dana dan dukungan kemanusiaan.
-
Bhutan: Pemanfaatan Energi Hidro untuk Pertambangan Bitcoin
Bhutan memiliki 11.924 Bitcoin dihasilkan melalui pertambangan negara bertenaga air. Pemanfaatan energi terbarukan untuk pertambangan Bitcoin menunjukkan bahwa negara tersebut berupaya untuk memanfaatkan aset digital tersebut secara berkelanjutan.
-
El Salvador: Eksperimen dengan Bitcoin sebagai Tender Legal
El Salvador mempunyai 6.229 Bitcoin, hasil dari strategi tender legal yang diluncurkan pada 2021. Keputusan El Salvador untuk mengadopsi Bitcoin sebagai tender legal telah memicu perdebatan tentang potensi dan risiko penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran.
Kepemilikan Bitcoin terbanyak sangat beragam, mulai dari individu yang visioner hingga perusahaan yang berani dan negara yang adaptif. Tren ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset yang sah oleh berbagai pemangku kepentingan di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan ekosistem Bitcoin, menarik untuk melihat bagaimana kepemilikan aset digital ini akan terus berkembang di masa depan.
