
Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi Bisa Pangkas Waktu Jadi 2 Jam
PT Hutama Karya (Persero) tengah memacu pembangunan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi sepanjang 170 kilometer, sebuah proyek infrastruktur strategis yang akan menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Jambi. Kehadiran jalan tol ini diproyeksikan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan secara signifikan, hingga mencapai 70 persen.
Menurut Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, jalan tol yang terbagi menjadi empat seksi ini merupakan bagian integral dari upaya mendukung visi ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Perjalanan dari Betung ke Jambi yang saat ini memakan waktu sekitar 6,5 jam melalui jalan nasional, nantinya dapat dipangkas menjadi hanya 2 jam melalui jalan tol," ungkap Adjib dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Jumat, 11 Juli 2025.
Ruas tol ini merupakan bagian penting dari struktur jaringan koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatera, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dari Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh sepanjang 2.107 kilometer. Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian dan sosial masyarakat di wilayah Sumatera.
Hingga Juni 2025, progres pembangunan tiga seksi utama yang tidak mendapatkan dukungan konstruksi dari pemerintah (non-dukon), yaitu Seksi 1, Seksi 2, dan Seksi 4, dengan total panjang 135,2 kilometer, telah mencapai rata-rata progres konstruksi sebesar 28,02 persen. Sementara itu, proses pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol ini telah mencapai 38,8 persen.
Adjib menjelaskan bahwa Seksi 4 (Tempino-Ness) menjadi trase yang paling progresif dalam pembangunan jalan tol ini, dengan progres konstruksi mencapai 97,8 persen dan pembebasan lahan mencapai 98,86 persen. Hal ini menunjukkan komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Hutama Karya menargetkan penyelesaian jalan tol ini secara bertahap mulai tahun 2025 hingga kuartal IV tahun 2026, dengan fokus utama pada seksi-seksi yang memiliki dampak langsung terhadap kelancaran distribusi pangan. Dengan adanya jalan tol ini, hasil pertanian dan perikanan dari Jambi dan Sumatera Selatan dapat lebih cepat sampai ke Palembang, Lampung, hingga Jakarta.
"Ini tidak hanya menjaga kualitas dan kesegaran produk, tetapi juga menekan biaya logistik hingga 30 persen, yang akan berdampak langsung pada kestabilan harga bahan pokok," kata Adjib. Pengurangan biaya logistik ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam menjaga daya beli dan stabilitas ekonomi.
Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang – Jambi. Nantinya, jalan tol ini akan memiliki 5 simpang susun (SS), yaitu SS Betung, SS Tungkal Jaya, SS Bayung Lencir, SS Tempino Jambi, dan SS Ness. Ruas tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional lintas Sumatera (Palembang-Jambi), sehingga juga dapat mendukung pengembangan wilayah yang dilintasi.
Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi merupakan proyek strategis nasional yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Sumatera. Proyek ini tidak hanya akan memangkas waktu tempuh perjalanan, tetapi juga akan membuka peluang investasi baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing daerah.
Selain itu, jalan tol ini juga akan mempermudah aksesibilitas ke berbagai destinasi wisata di wilayah Sumatera, sehingga dapat meningkatkan potensi pariwisata dan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan daerah. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, diharapkan sektor pariwisata di wilayah Sumatera dapat berkembang lebih pesat dan menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Pemerintah juga berharap bahwa pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang koridor jalan tol. Dengan adanya aksesibilitas yang lebih baik, investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di wilayah ini, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Namun, pembangunan jalan tol ini juga memiliki tantangan tersendiri, terutama terkait dengan pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan seringkali menjadi kendala utama dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, karena melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa proses pembebasan lahan dapat berjalan lancar dan adil.
Selain itu, pembangunan jalan tol ini juga perlu memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Pembangunan infrastruktur seringkali memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, seperti kerusakan hutan, pencemaran air, dan gangguan terhadap ekosistem. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan kajian lingkungan yang komprehensif dan menerapkan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemerintah juga perlu memperhatikan dampak sosial dari pembangunan jalan tol ini, terutama terhadap masyarakat yang terkena dampak langsung. Pembangunan jalan tol seringkali menyebabkan relokasi masyarakat, kehilangan mata pencaharian, dan perubahan sosial budaya. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kompensasi yang adil kepada masyarakat yang terkena dampak dan memberikan pelatihan keterampilan untuk membantu mereka mencari pekerjaan baru.
Dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, diharapkan pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa jalan tol ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat yang kurang mampu. Pemerintah dapat memberikan subsidi atau keringanan tarif tol bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga mereka juga dapat menikmati manfaat dari pembangunan infrastruktur ini.
Dengan demikian, Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi tidak hanya akan menjadi infrastruktur yang mempermudah transportasi dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, tetapi juga akan menjadi simbol kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah Sumatera. Pembangunan jalan tol ini merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat tentang manfaat dan dampak dari pembangunan jalan tol ini. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih mendukung pembangunan jalan tol ini dan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Pembangunan infrastruktur yang berkualitas merupakan fondasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dampak dari pembangunan jalan tol ini. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, pembangunan jalan tol ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan.
Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi merupakan contoh sukses dari kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur. Kerja sama ini perlu terus ditingkatkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Dengan infrastruktur yang memadai, Indonesia akan menjadi negara yang lebih kompetitif dan dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Pemerintah juga perlu mendorong inovasi dalam pembangunan infrastruktur. Inovasi dapat membantu mengurangi biaya pembangunan, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan inovasi, pembangunan infrastruktur akan menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.
Pembangunan Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Dengan infrastruktur yang memadai, Indonesia akan menjadi negara yang lebih makmur dan berkeadilan. Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek keamanan dalam pembangunan jalan tol ini. Jalan tol harus dirancang dan dibangun dengan standar keamanan yang tinggi untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap lalu lintas di jalan tol untuk memastikan bahwa semua pengguna jalan mematuhi peraturan lalu lintas.
Dengan demikian, Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi akan menjadi infrastruktur yang aman, nyaman, dan efisien bagi semua pengguna jalan. Pembangunan infrastruktur yang berkualitas merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
