Mengapa Harga Bitcoin Pecahkan Rekor?

Mengapa Harga Bitcoin Pecahkan Rekor?

Mengapa Harga Bitcoin Pecahkan Rekor?

Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi, sebuah pencapaian yang didorong oleh kombinasi faktor-faktor kuat yang menunjukkan kedewasaan dan adopsi yang semakin luas dari aset digital ini. Lonjakan harga ini terutama dipicu oleh arus dana masuk yang signifikan ke Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin, spekulasi pasar yang cerdas mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, dan sentimen positif yang berkembang di kalangan investor institusional. Kenaikan ini juga mencerminkan pandangan yang semakin umum bahwa Bitcoin bukan hanya aset spekulatif, tetapi juga penyimpan nilai yang sah di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Seperti yang dilaporkan oleh CNBC, harga Bitcoin terakhir melonjak 4 persen, diperdagangkan pada $117.955,25 per koin, setelah mencapai puncak intraday di $118.872,85. Kinerja luar biasa ini menyoroti ketahanan dan daya tarik Bitcoin sebagai aset investasi. Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami kenaikan yang signifikan, melonjak 6 persen di atas level $3.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025. Kenaikan bersamaan dari Bitcoin dan Ethereum menunjukkan bahwa sentimen positif meluas ke seluruh pasar kripto.

Arus masuk dana ke ETF Bitcoin pada hari Kamis, 10 Juli 2025, mencapai $1,18 miliar, menandai angka tertinggi sepanjang tahun 2025. Arus masuk yang besar ini menunjukkan meningkatnya minat dari investor institusional, yang semakin mengakui potensi Bitcoin sebagai bagian dari portofolio investasi yang terdiversifikasi. Selain itu, Ether ETF mencatat arus masuk kedua terbesar dalam sejarahnya, yaitu $383,1 juta, semakin menggarisbawahi meningkatnya permintaan untuk produk investasi berbasis kripto.

Kenaikan harga mata uang kripto terjadi setelah pertemuan The Fed yang mengungkapkan perbedaan pendapat di antara para pejabat bank sentral Amerika Serikat mengenai pemangkasan suku bunga. Ketidakpastian seputar kebijakan moneter telah memicu lonjakan harga pasar saham teknologi, yang pada gilirannya berdampak positif pada pasar kripto. Bitcoin, khususnya, telah diuntungkan dari lingkungan suku bunga rendah, karena investor mencari aset alternatif dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.

Salah satu katalis terbesar dari lonjakan harga Bitcoin adalah gelombang besar likuidasi posisi short. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin mengalami lebih dari $550 juta likuidasi posisi short, sementara Ethereum mencatat lebih dari $195 juta. Likuidasi posisi short terjadi ketika para pelaku perdagangan melakukan penutupan paksa posisi jual (short) ketika harga aset naik dan mencapai harga likuidasi. Para pelaku perdagangan yang melakukan short selling Bitcoin berharap harga akan turun, memungkinkan mereka untuk membeli kembali aset dengan harga lebih rendah dan menghasilkan keuntungan. Namun, ketika harga Bitcoin naik, posisi short mereka menjadi tidak menguntungkan, memaksa mereka untuk membeli kembali Bitcoin untuk membatasi kerugian mereka. Pembelian paksa ini selanjutnya mendorong harga Bitcoin lebih tinggi, menciptakan lingkaran umpan balik positif.

Menurut The Standard UK, sejak pertengahan April, arus dana ke ETF Bitcoin telah meningkat tajam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan pemberhentian Ketua The Fed Jerome Powell akibat kebijakan suku bunganya. Komentar Trump telah memicu spekulasi tentang perubahan kebijakan moneter, yang telah memberikan dukungan tambahan untuk harga Bitcoin. Saat ini, total arus dana yang masuk ke ETF Bitcoin hampir mencapai $16 miliar, menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor pada aset digital.

Selain itu, perusahaan-perusahaan besar mulai menambahkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka, seiring dengan semakin dekatnya Kongres Amerika Serikat dalam mengesahkan undang-undang pro-kripto. Adopsi institusional ini merupakan perkembangan signifikan untuk Bitcoin, karena memberikan legitimasi dan stabilitas lebih lanjut ke pasar. Ketika lebih banyak perusahaan mengalokasikan sebagian dari modal mereka ke Bitcoin, permintaan untuk aset tersebut meningkat, yang pada gilirannya mendorong harga lebih tinggi.

Dari sisi teknikal, Bitcoin berhasil menembus garis tren atas dari pola descending channel, membuka peluang pergerakan lebih tinggi. Penembusan ini merupakan sinyal bullish yang menunjukkan bahwa Bitcoin telah keluar dari tren penurunan dan sekarang berada dalam tren naik. Indikator Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan momentum bullish tanpa memasuki wilayah jenuh beli, memberikan ruang bagi harga untuk terus naik. Target harga teknikal berikutnya diproyeksikan di $146.400, berdasarkan perhitungan measuring principle. Target ini menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk terus naik secara signifikan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Dilansir dari Investopedia, analis teknikal menyarankan investor untuk memperhatikan level support penting di kisaran $107.000. Jika level ini tidak bertahan, maka ada kemungkinan harga menguji ulang support yang lebih rendah di $100.000, titik yang bertepatan dengan tren historis sejak November tahun lalu. Level support adalah tingkat harga di mana pembeli diharapkan akan memasuki pasar, mencegah harga turun lebih jauh. Jika harga Bitcoin turun di bawah level support $107.000, itu akan menjadi sinyal bearish yang menunjukkan bahwa tren naik mungkin berakhir.

Kenaikan harga Bitcoin juga membawa efek domino terhadap aset digital lainnya. Saham-saham kripto seperti Coinbase dan Strategy masing-masing melonjak 5,4 persen dan 4,7 persen. Kinerja saham-saham ini mencerminkan sentimen positif yang lebih luas di pasar kripto dan menunjukkan bahwa investor semakin percaya diri dengan prospek jangka panjang industri ini. Di tengah ketidakpastian global, aset digital kembali menjadi pilihan alternatif yang diperhitungkan oleh institusi besar. Ketika investor mencari tempat yang aman untuk memarkir modal mereka, Bitcoin dan aset digital lainnya menawarkan alternatif yang menarik untuk aset tradisional seperti saham dan obligasi.

Dengan performa hampir menyamai saham-saham teknologi raksasa seperti Nvidia dan Microsoft, Bitcoin menunjukkan bahwa pasar kripto belum kehilangan daya tariknya. Bitcoin telah menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini, mengungguli banyak saham teknologi terkemuka. Kinerja yang kuat ini telah menarik perhatian investor dan telah membantu mendorong adopsi yang lebih luas dari Bitcoin.

Per Juli 2025 ini, Bitcoin telah naik 19 persen sepanjang tahun, dan masih berpotensi lebih besar seiring perkembangan regulasi dan sentimen pasar yang terus positif. Prospek untuk Bitcoin tetap positif, dengan banyak analis memprediksi bahwa harga akan terus naik dalam beberapa tahun mendatang. Faktor-faktor seperti adopsi institusional, perkembangan regulasi, dan sentimen pasar yang positif diharapkan akan terus mendukung harga Bitcoin.

Sebagai kesimpulan, rekor harga Bitcoin merupakan bukti meningkatnya adopsi dan penerimaan aset digital sebagai kelas aset yang sah. Kombinasi dari arus dana masuk ETF, spekulasi pasar yang cerdas, dan sentimen positif telah mendorong harga Bitcoin ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seiring dengan terus berkembangnya pasar kripto, Bitcoin siap untuk memainkan peran yang semakin penting dalam lanskap keuangan global. Namun, penting bagi investor untuk melakukan riset sendiri dan memahami risiko yang terkait dengan investasi di Bitcoin dan aset digital lainnya. Pasar kripto sangat fluktuatif, dan harga dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, investor harus hanya menginvestasikan apa yang mereka mampu kehilangan dan harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi apa pun.

Mengapa Harga Bitcoin Pecahkan Rekor?

More From Author

Promo HokBen, Yoshinoya, dan Pepper Lunch Terbaru Juli 2025, Mulai Rp 10 Ribuan

Berapa Waktu yang Dibutuhkan Haji Jalur Laut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *