
Pertama di Sumut, 61.352 KK di Deliserdang Akan Terima Bantuan Beras
Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menjadi wilayah pertama di provinsi tersebut yang memulai penyaluran bantuan beras kepada warganya. Sebanyak 61.352 kepala keluarga (KK) di Deliserdang dijadwalkan menerima bantuan beras pada bulan ini, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan program ini, sebagaimana disampaikan dalam rapat koordinasi penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2025 yang berlangsung di Graha Bhineka Perkasa Jaya, Lubukpakam.
"Penyaluran bantuan beras ini adalah yang pertama di Sumatera Utara, menunjukkan bahwa Deliserdang dengan cepat mengimplementasikan program-program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat," ujar Bupati Asri. Penegasan ini mencerminkan keseriusan Pemkab Deliserdang dalam mendukung program-program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam upaya memastikan penyaluran tepat sasaran, Pemkab Deliserdang berkoordinasi erat dengan seluruh kepala desa. Tujuannya adalah untuk memvalidasi data penerima dan memastikan bahwa bantuan tersebut diterima oleh mereka yang benar-benar berhak. Bupati Asri menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyaluran ini.
"Saya mohon, jangan sampai bantuan ini disalahgunakan. Pastikan bahwa beras ini benar-benar dapat mengurangi beban hidup dari 61.352 kepala keluarga kita ke depannya," tegas Asri dalam keterangan tertulisnya. Pernyataan ini mencerminkan harapan pemerintah daerah agar bantuan tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi penerima manfaat.
Lebih lanjut, Bupati Asri meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyediakan data calon penerima bantuan secara rinci, mencakup nama dan alamat. Data ini akan disinkronkan dengan data yang dimiliki oleh Pemkab Deliserdang, sehingga meminimalisir potensi kesalahan atau duplikasi dalam penyaluran bantuan.
Asisten 2 Pemkab Deliserdang, Hendra Wijaya, ditugaskan untuk memberikan laporan secara berkala mengenai perkembangan penyaluran bantuan beras. Laporan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah, sehingga setiap permasalahan yang muncul dapat segera diantisipasi dan diatasi.
"Jika ada masalah, kita bisa langsung mengantisipasi, sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat," jelas Asri. Pernyataan ini menunjukkan kesadaran pemerintah daerah akan potensi dampak sosial yang mungkin timbul jika penyaluran bantuan tidak berjalan lancar.
Bupati Asri berharap agar koordinasi dan kerja sama yang baik dengan Bulog dapat terus berlanjut, serta menjadi tolok ukur penyaluran bantuan yang baik kepada masyarakat. Ia juga berharap agar model penyaluran di Deliserdang dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Sumatera Utara.
"Saya harap koordinasi dan kerja sama dengan Bulog bisa berlanjut dan menjadi tolok ukur penyaluran yang baik kepada masyarakat. Tidak hanya untuk Deliserdang, tapi Sumatera Utara," ucap Asri.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Deliserdang, Syarifah Alwiah, menjelaskan bahwa calon penerima bantuan beras tersebar di 393 desa dan kelurahan di seluruh wilayah kabupaten. Namun, terdapat satu desa yang tidak termasuk sebagai penerima, yaitu Desa Payasampir di Kecamatan Galang.
"Stok gabah saat ini 29.540 kilogram, kalau dikonversi ke beras sebanyak 18.788 kilogram," kata Syarifah. Data ini memberikan gambaran mengenai ketersediaan stok beras yang siap disalurkan kepada masyarakat.
Program bantuan pangan beras ini merupakan salah satu stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah pada kuartal kedua tahun 2025. Penyaluran bantuan dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli, dengan target penerima sebanyak 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Setiap KPM akan menerima 20 kilogram beras.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa total anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk program ini mencapai Rp 4,9 triliun. Anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Pastikan bantuan pangan beras menyasar kelompok desil 1 sampai 7, memang masyarakat yang paling perlu dibantu. Penyaluran dimulai dari daerah-daerah agak jauh seperti Indonesia timur dan beberapa daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan). Itu yang dijalankan duluan," kata Arief. Penjelasan ini memberikan gambaran mengenai prioritas penyaluran bantuan, dengan fokus pada wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
Arief berharap agar bantuan pangan beras ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, minimal bergerak ke angka 5 persen. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.
Total stok CBP yang dikelola oleh Bulog saat ini berada di angka 4 juta ton lebih. Dari jumlah tersebut, serapan setara beras dalam negeri mencapai di atas 80 persen dari target 3 juta ton. Data ini menunjukkan bahwa Bulog memiliki kemampuan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.
Program bantuan beras ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Deliserdang, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga ketahanan pangan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program dan kebijakan yang tepat sasaran.
Penyaluran bantuan beras ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi keluarga, meningkatkan gizi masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, Bulog, kepala desa, dan seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh penerima.
Pemerintah daerah juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut mengawasi dan melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan atau pelanggaran dalam penyaluran bantuan beras ini. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang berhak.
Selain bantuan beras, Pemkab Deliserdang juga memiliki berbagai program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti program bantuan pendidikan, program kesehatan, program pemberdayaan ekonomi, dan program infrastruktur. Semua program ini dirancang untuk menciptakan Deliserdang yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Pemerintah daerah menyadari bahwa tantangan pembangunan ke depan semakin kompleks, namun dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, diyakini bahwa Deliserdang dapat terus berkembang dan menjadi daerah yang lebih baik.
Program bantuan beras ini hanyalah salah satu bagian dari upaya besar untuk mewujudkan visi Deliserdang yang maju dan sejahtera. Pemerintah daerah akan terus berinovasi dan mencari solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh warga Deliserdang.
Dengan adanya program bantuan beras ini, diharapkan masyarakat Deliserdang dapat merasakan kehadiran pemerintah dalam kehidupan mereka. Pemerintah akan selalu hadir untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga dapat bersama-sama membangun Deliserdang yang lebih baik.
